AKHIR SEBUAH PERJALANAN PENDEK MENUJU AWAL PERJALANAN PANJANG




Barusan aku menghadiri sebuah akhir suatu perjalanan pendek seorang sahabat. Dia tutup perjalanannya didunia ini pada umur + 60 Tahun. Dia akhiri perjalanan ini dengan sebuah pesan singkat diakhir hayatnya: “Bu, aku tak turu ndisek yo… (Bu, aku tidur dulu ya…)”. Ternyata itu kata terakhir sebelum dia meninggalkan semua yang ada didunia ini tanpa membawa apapun kecuali beberapa lembar kain putih sebagai penutup tubuhnya untuk menghadap Sang Penciptanya.

Aku dan beberapa sahabatku yang sedang `mengantri` (andapun aku yakin juga sama) sempat bercanda: ”Dan, kamu siapin diri kamu untuk `antrian` selanjutnya. Bekal yang akan kamu bawa jangan lupa ya…!!!”. Mungkin bagi sebagian kita itu hanya guyonan belaka, begitupula (mungkin) dalam hati sahabatku.

Namun dalam pikiranku berkata lain, aku jadi teringat akan `sangu` apa yang akan kubawa kesana nanti. Padahal aku yakin kalo perjalananku nanti masih panjang dan lebih panjang dari umurku. Bagaimana tidak, wong orang yang baca Al-Qur`an aja masih banyak. Jadi akan lama juga jika kita sudah datang waktunya. Mungkin sudah akrab lagu `Andai kutahu` yang dinyanyikan oleh Ungu ditelinga kita :

Andai kutahu... kapan tiba ajalku
Ku akan mohon
Tuhan tolong panjangkan umurku

Andai kutahu... kapan tiba masaku
Ku akan mohon
Tuhan jangan Kau ambil nyawaku

Aku takut akan semua dosa-dosaku
Aku takut dosa yang terus membayangiku
(dan seterusnya...)


Mungkin sebagian dari kita ada yang hanya menganggap ini sebagai lagu saja (mungkin pula bagi penyanyinya juga). Namun ketika kita sendiri dan seorang diri, lalu kita nyanyikan lagu ini dan kita renungkan: `Saat hidup seperti ini, mungkin kita boleh berfikir kalo kita akan berumur panjang. Namun tahukah kita bahwa ajal kita dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Dirumah, dikantor, diperjalanan ataupun ketika sedang membaca tulisan ini.

Lalu terjadi suatu pertanyaan besar bagi kita, benarkah Surga itu ada? Benarkah Neraka itu ada? Trus... kalo itu semua ada, bekal apa saja yang sudah kita siapkan? Siapkah kita menunggu di`Rumah Masa Depan` begitu lama dengan apa yang sudah kita jadikan bekal seadanya saat ini? Iya kalo `Masa Perhitungan` sebentar lagi atau masa berakhirnya dunia sebentar lagi. kita bisa berkumpul langsung dengan ribuan orang yang lainnya dan tidak perlu menunggu lama `Masa Perhitungan`.Namun bagaimana kalo kita harus menunggu dikuburan selama ratusan tahun kedepan?Susahkan... Apa lagi kalo harus menunggu dengan siksaan yang selama ini perna kita dengar dar para pemuka Agama.

So... yang paling aku takutin dalam hidup ini adalah Terlambat meminta ampun pada yang memiliki hidup maupun adanya tanggungan didunia yang belum terselesaikan. Susahkan kalo kita harus memohon sedikit kesempatan seperti yang oleh Allah dinashkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Munaafiqun, ayat 10-11 :

10. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku Termasuk orang-orang yang saleh?"

11. Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.


(Sorry...Saya agak merinding membacanya...) Sebab saya berfikir bahwa ketika maut sudah didepan mata kita, maka kita akan mengingat akan segala kesalahan yang ada pada diri kita ini. Namun ketika kita mencoba untuk memperbaikinya, ternyata Malaikat Pencabut Nyawa atas perintah Sang Maha Kuasa tidak memberi kita kesempatan itu... Saya ngga bisa membayangkan..kira-kira apa yang ada dalam hati kita pada saat seperti itu..,?

Entahlah... rasanya saya ngga sanggup melanjutkan tulisan ini... Saya sangat tidak bisa membayangkan akan tibanya saat itu...

..."Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (Al-Baqarah : 286)

Semoga hal ini dapat menjadi renungan bagi kita semua....Amien...